BLITAR - Munculnya penyakit demam berdarah dalam beberapa pekan terakhir ini membuat Dinas Kesehatan melalui RSD Mardi Waluyo dan Puskesmas di 3 Kecamatan di Kota Blitar makin intensi dalam memberikan pelayanan pengobatan kepada masyarakat. Meskipun pada Puskesmas masih kurang diminati warga untuk pelayanan khusus penyakit demam berdarah.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Blitar Harni Setyorini pada Rabu (30/03), mengatakan bahwa kebanyakan pasien demam berdarah lebih memilih fasilitas kesehatan tingkat I di lingkungannya ketimbang ke puskesmas sebagai tujuan awal pengobatan. Karena kebanyakan dari pasien biasanya langsung dirujuk ke rumah sakit. Menurut Harni kondisi bisa dimaklumi karena masyarakat masih sering bersugesti pelayanan Puskesmas tidak sebaik dari rumah sakit. Selain itu penyakit DBD memang memerlukan tindakan cepat dari dokter sehingga Puskesmas lebih dianggap sebagai tempat pelayanan kesehatan gratis dan pembagian bubuk abate.
Harni menambahkan sebenarnya untuk penanganan demam berdarah mulai tata laksana kasus dan prosedur perawatan dari Puskesmas juga sangat memadai. Namun begitu pihaknya juga tidak bisa memaksakan warga untuk harus berobat di Puskesmas.(sar)