BLITAR - Meningkatkanya jumlah balita dengan gizi kurang tahun ini memang seharusnya dicermati oleh pihak-pihak terkait. Bukan hanya ditumpukan pada Dinas Kesehatan, mengingat banyak faktor yang menyebabkan balita dengan gizi kurang. Selain karena adanya penyakit penyerta dan bayi lahir dengan berat rendah juga karena kemiskinan. Untuk itulah dibutuhkan penanganan yang terpadu dari lintas sektor.
Suprayogi, S.E Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan Dinkes Kota Blitar pada Kamis (07/04), dikonfirmasi mengatakan bahwa langkah awal yang sudah dilakukan tenaga kesehatan guna pemulihan bagi bayi dengan gizi kurang diantaranya dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penyuluhan PMT Pemulihan dan konseling gizi. Selain itu menggencarkan kegiatan primary prevention melalui kegiatan bulanan di Posyandu seperti pemantauan berat badan, pemberian kapsul Vitamin A, Pemberian MP asi lokal kepada balita gakin, pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan lain-lain. Dilanjutkan dengan secondary prevention seperti pemberian PMT pemulihan bagi bayi maupun ibu hamil gakin. Ada juga tertiary prevention berupa rawat inap, rawat jalan dan lain-lain.
Namun demikian, Yogi berharap ada tindak lanjut dari lintas sektor. Diawali oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan pada tahun ini siap mengalokasikan dana untuk pemberian makanan tambahan bagi balita di Kecamatan Sukorejo. Harapannya segera diikuti oleh dinas terkait.(ram)