BLITAR - Seluruh stakeholder dalam komisi penanggulangan AIDS (KPA) Kota Blitar, Rabu pagi (18/05) menggelar rapat koordinasi. Secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Blitar selaku Ketua KPA. Bertempat di ruang sasana Praja Pemkot Blitar. Kegiatan itu dihadiri dr. Dr. Otto Bambang Wahyudi, M.Si Sekretaris KPA Provinsi Jatim. Dikonfirmasi seusai kegiatan dr. Ngesti Utomo Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar selaku Wakil Ketua KPA pada Rabu (18/05), mengatakan bahwa saat ini kasus HIV-AIDS menjadi permasalahan serius ditingkat nasional. Mengingat hingga kini belum ditemukan obat bagi penyakit mematikan itu. Semakin hari jumlah penderita semakin meningkat. Bahkan di Kota Blitar ada balita yang juga terinfeksi akibat tertular ibunya. Untuk itulah dipandang perlu KPA melakukan rapat koordinasi guna menentukan langkah-langkah pencegahan agar kasus HIV-AIDS di Kota Blitar tidak terus meningkat. Salah satunya meningkatkan koordinasi dengan KPA tingkat Propinsi maupun pusat.
Menurut Ngesti, dalam rapat itu muncul laporan tentang indikasi masih banyaknya orang dengan HIV-AIDS yang belum tercatat oleh KPA, yakni para kaum homoseksual maupun heteroseksual yang suka berganti-ganti pasangan. Mereka sangat berpotensi menularkan virus HIV. Apalagi masa inkubasi HIV itu membutuhkan waktu yang lama. Dalam waktu kurang dari 6 bulan pun saat dites kemungkinan besar hasilnya negatif. Untuk itulah Ngesti meminta bagi masyarakat yang berpotensi tertular virus HIV mau memeriksakan diri melalui tes darah di puskesmas.(ram)