BLITAR - Setelah didapati masih banyaknya anak yang mengalami gizi buruk, kali ini Dinas Kesehatan Kota Blitar kembali mendapati balita yang mendapat pola asuh yang tidak sesuai dengan standar kesehatan. Terdapat sedikitnya 300 balita yang mendapat pola asuh buruk yang tersebar di 3 Kecamatan se Kota Blitar.
Suprayogi Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Blitar pada Senin (02/05), mengatakan bahwa kebanyakan balita itu memang tidak mendapat pola asuh yang baik sesuai tumbuh kembangnya. Karena peran ibu yang sibuk bekerja digantikan oleh pengasuh yang tidak paham nurtisi balita. Hal itu mengakibatkan banyak balita yang beratnya di bawah garis merah karena pola makan yang diberikan pengasuh secara sembarangan dan cenderung menuruti permintaan anak. Menurut Suprayogi, Kecamatan Sukorejo masih menjadi lokasi yang paling banyak ditemukan pola asuh buruk terhadap balita. Pihaknya sudah mensosialisasikan bahaya pola asuh anak yang salah serta pemberian gizi tambahan pada semua Posyandu di Kota Blitar bekerjasama dengan dinas terkait.
Lebih lanjut Suprayogi mengatakan, saat ini sudah disiagakan 2 Puskesmas untuk penanganan masalah balita yang mengalami pola asuh buruk dan kurang gizi, diantaranya Puskesmas Sananwetan dan Kepanjenkidul.(sar)